Senin, 14 Januari 2008

SURAT TERBUKA UNTUK PRESIDEN INDONESIA

Teruntuk yang kami cintai Bapak Presiden Indonesia di Bumi Allah



PAK PRESIDEN, ORANG MISKIN PAK…

Pak Presiden, sebagai ingatan, surati ini sebagian dari sebuah surat yang pernah ditulis oleh Khalifat Ali r.a. kepada seorang Gubernur.



Takutlah kepada Allah apabila berurusan dengan masalah orang miskin yang tidak mempunyai siapapun untuk berlindung, terlantar, susah dan tidak bergairah dan yang kusut fikirannya karena menjadi mangsa kepada takdir yang berlaku. Diantara mereka ada yang tidak mempersoalkan nasib mereka dan sanggup menanggung kesengsaraan daripada meminta sedekah.

Demi Allah, peliharalah hak mereka, karena kamu bertanggung jawab untuk melindungi mereka. Peruntukkanlah sebagian daripada simpanan Baitul-Mal untuk memperbaiki kedudukan mereka, tidak kira dimana mereka berada, dekat atau jauh dari kamu. Mereka hendaklah diberikan hak yang sama rata dan adil.

Jangan biarkan kesibukan melupakan kamu akan tanggung jawab kamu terhadap mereka, karena tidak ada alasan yang akan diterima oleh Allah jika kamu membiarkan nasib mereka melarat. Jangan kamu anggap bahwa kepentingan mereka lebih sedikit daripada kepentingan kami, dan jangan menepikan mereka dalam perkiraan kamu. Awasilah orang-orang yang memandang rendah dan membiarkan kamu melupai akan nasib orang miskin. Pilihlah antara pegawai-pegawai kamu mereka yang rendah diri dan bertaqwa kepada Allah, yang akan memberi nasehat serta senantiasa mengingatkan kamu mengenai orang miskin. Sediakan peruntukan bagi mereka supaya kamu tidak sulit memberi alasan kepada Allah di hari pengadilan, karena mereka inilah orang yang patut menerima layanan baik dari kamu.

Carilah ganjaran dari Allah dengan memberikan apa yang menjadi hak mereka. Inilah tanggungjawah suci kamu untuk memenuhi kehendak orang-orang tua di kalangan mereka yang tidak mempunyai tempat pergantungan hidup dan tidak mau meminta bantuan keuangan.

Tanggung jawab seumpama itulah biasanya sukar dilakukan oleh pemerintah, tetapi ia sangat dielu-elukan oleh masyarakat yang berpandangan jauh, hanya masyarakat dan negara yang benar-benar menunaikan penjanjian mereka dengan Allah dapat memenuhi keperluan orang miskin.


Sumber : Mutiara Amaly Penyejuk Jiwa Penyubur Iman Volume 44


Tidak ada komentar: