Kamis, 29 Mei 2008

Sebuah Koreksi Atas Kesalahan “Wildress” dalam Menafsirkan Ayat Suci Alquran dalam Film “Fitna”

SIKAP MUSLIM TERHADAP NON MUSLIM MENURUT ISLAM



Salah satu ayat yang dikemukakan dalam film Fitna adalah Surat An-Nisaa’ ayat 89, yang artinya :

Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong”.

Namun, pada surat An-Nisaa’ ayat 90 ada pengecualian, sebagaimana artinya : ”Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.

Akan tetapi ”Wildress” hanya membaca ayat tersebut sepotong-sepotong. Jika disimak dari arti dari surat An-Nisaa’ ayat 90, bahwa seorang muslim tidak diperintahkan membunuh orang-orang non muslim yang telah ada perjanjian memberikan perlindungan kepada suatu kaum, dimana suatu kaum itu telah membuat kesepakatan damai dengan kaum muslim. Ayat ini merupakan dasar dari hukum suaka. Selain seorang muslim juga tidak diperintahkan membunuh orang-orang non muslim yang bersikap netral. Ataupun juga orang non muslim yang tidak melakukan perlawanan (menyerah), maka Allah melarang untuk membunuhnya.

Hal ini juga dikemukakan oleh khatib ditempat saya melakukan sholat jumat di Masjid At-Taqwa Catur Tunggal Yogyakarta tanggal 11 April 2008.

Rabu, 07 Mei 2008

PROGRAM VALIDASI KUNCI CIPHER HILL

Pada sistem kripto cipher hill , yang dijadikan kunci untuk mengenkripsi suatu plainteks adalah matriks bujur sangkar. Matriks bujur sangkar yang bisa dija dikan kunci adalah matriks invertibel, yaitu matriks yang memiliki invers.
Untuk mendapatkan File PDFnya, silahkan klik Program Validasi Kunci Sistem Kripto Cipher Hill.pdf

PROGRAM MENCARI INVERS PERKALIAN BILANGAN MODULO N MENGGUNAKAN PERLUASAN ALGORITMA EUCLID

Salah satu sifat dari operasi perkalian bilangan modulo, yaitu : misalkan a anggota Zn, jika pbt ( a , n) = 1 maka  a memiliki invers perkalian yaitu ( a )’, (a)’ anggota Zn sehingga
a x ( a )’ = ( a )’ x a = e .
e merupakan identitas dalam operasi pe rkalian bilangan modulo n. Buatlah program untuk mencari invers perkalian bilangan modulo n menggunakan Perluasan Algoritma Euclid (Extended Euclid Algorithm) .
Silahkan download file pdfnya. Klik Program Perluasan Algoritma Euclid2.pdf untuk melihat file pdfnya